12 November 2008

Aku Ga Isa Tidur Karena Kipas Angin

Bulan tersenyum pada malam
Berkah meluruh tiap lipat cahaya dalam kemasan perak
Satu persatu menelusup lewat celah anyam bambu
Membisiki tubuhku yang meringkuk nyaman di balik selimut mimpi

Wajahmu mengalir samar
Syahdu lembut lambat laun merambat dalam ribuan kosakata yang mengepak rindu
Menafasi tiap lembar angin yang mereka hirup untuk terbang dan hinggap
Di sela jeruji hijau halamanmu
Meneduhkan kenangan waktu dalam diskusi ilmu pasti
Atau makan siang

Namun kau belum pantas menunggu karena malam ini aku masih bermimpi
Kau dan aku dalam metafor-metafor sederhana tentang cinta
Mungkin jadi romantis saat fajar menutup usia
Atau hanya puitis sampai waktunya
Bulan tersenyum kembali

-originally-made-omen-31-10-08-02.20-am

Tidak ada komentar: